Di Paroki Gamping, Para Frater Seminari Kentungan Tampilkan Teater “Wasiat Semar”, Rama Tri: Kenal Dulu, Supaya Bisa Sayang… 

Pertunjukan teater dari para Frater Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan disambut baik umat Paroki Gamping. (dok. pribadi)

WartaKita.org – Paroki Santa Maria Assumpta Gamping, Kabupaten Sleman mengadakan sejumlah kegiatan dalam rangka Hari Doa Panggilan Sedunia ke 59 pada Minggu (8/5/2022).

Pada tahun 2022 ini, Paroki Gamping mengadakan kegiatan doa bersama untuk mensyukuri rahmat panggilan. Karena itu, Gereja mengajak anak-anak, remaja, calon penerima komuni pertama, calon penerima Sakramen Penguatan, misdinar, serta Orang Muda Katolik (OMK) untuk ikut serta dalam kegiatan doa bersama ini.

Bacaan Lainnya

Para suster dan frater juga diundang untuk hadir, bercerita, dan memperkenalkan semangat, ordo, dan kongregasi masing-masing.

Pastor Paroki Santa Maria Assumpta Gamping Rama Yoseph Nugroho Tri Sumartono, Pr menyampaikan, kegiatan Hari Doa Panggilan Sedunia pada tahun ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

“Karena hari pertama dan kedua Pekan Doa Panggilan adalah Hari Raya Idul Fitri, maka kita mulai berdoa bersama pada hari Kamis sampai Sabtu, dan puncaknya pada hari Minggu,” kata rama.

Puncak acara Hari Doa Panggilan Sedunia di Paroki Gamping tahun ini dikemas dalam bentuk pentas seni yang ‘anak muda banget’. Ada penampilan musik keroncong dari OMK, musik akustik dari misdinar, dan teater dari para Frater Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan. Pertunjukan teater dari para frater ini sebagai bentuk refleksi mengenai panggilan.

Frater Yohanes Kristi Andayanto menjelaskan, pertunjukan teater ini dimulai dari sharing dengan pihak Paroki Gamping mengenai dinamika umat, relasi dewan paroki, rama paroki, kondisi PIA, PIR, dan juga OMK.

“Dari situ kita merefleksikan dan merenungkan bersama, apa tema yang bisa kita angkat. Setelah itu baru dibuatkan naskah, terus latihan intensif kurang lebih 10 hari. Awalnya, pemusik sendiri, jaranan sendiri, teater sendiri. Baru 2 atau 3 pertemuan terakhir disatukan,” jelas frater.

Teater yang ditampilkan para frater ini berjudul “Wasiat Semar”. Jalan ceritanya merefleksikan pengalaman umat Paroki Gamping serta pengalaman para frater yang berdinamika di Seminari Tinggi.

Para frater saat membawakan teater berjudul “Wasiat Semar” di Paroki Gamping. (dok. pribadi)

Para frater berharap agar dalam membangun sebuah keluarga selalu ada komunikasi, kerjasama, dan saling ngaruhke satu sama lain.

“Keluarga di sini bukan hanya diartikan sebagai keluarga atau rumah tangga saja. Tetapi juga keluarga besar seminari. Bahkan, juga keluarga besar paroki. Dimana ada rama, ada umat, PIA, PIR, OMK, dan orangtua,” jelas Frater Anto.

Rama Yoseph Nugroho Tri Sumartono, Pr berharap, di Hari Doa Panggilan Sedunia yang ke 59 ini, anak-anak, remaja, serta OMK tidak takut untuk mengenal para rama, bruder, suster, dan frater.

“Kenal dulu, lalu kalau sudah mengenal supaya bisa sayang. Setelah sayang, baru pilih dan jalani yang sesuai dengan semangat yang ingin kita wujudkan dalam hidup. Seperti ada juga yang sharing dari kemarin: oh ternyata frater dan suster itu gaul juga, ternyata asyik juga ya diajak ngobrol,”ujar rama.

Pertunjukan teater yang dibawakan para frater ini mendapat tanggapan yang baik dari sejumlah OMK Paroki Gamping.

“Kesannya bagus, menggugah jiwa orang yang nonton untuk jadi rama. Memberi pesan, kalau banyak hal yang bisa dipelajari dari seminari,” kata Alexander Johan, OMK dari Lingkungan Santa Maria Fatima Demakijo.

“Iya bagus, karena bisa kasih gambaran kalau di seminari tuh nggak cuma doa-doa dan pendalaman iman aja. Tapi ada banyak kegiatan yang lain, seperti pertunjukan musik dan teater,” tambah Yohanes Bayu Aji, OMK dari Lingkungan Santo Ludovikus Nyamplung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *