WartaKita.org – Pandemi Covid-19 berdampak pada dunia usaha dan bisnis. Banyak usaha yang “tergoncang” dan bahkan gulung tikar.
Tetapi, dampak Covid-19 ini tidak dirasakan oleh usaha pembuatan batu nisan. Karena usaha pembuatan batu nisan tetap berjalan seperti biasanya. Dan setiap harinya, selalu ada pembeli yang mencari batu nisan, baik dari warga sekitar maupun dari luar daerah.
Dwi Purnomo menyampaikan, dia memulai usaha pembuatan batu nisan ini sejak tahun 1999 di Pedukuhan Mejing Kidul, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
“Usaha pembuatan batu nisan saya ini sampai sekarang masih berjalan seperti biasanya. Setiap bulannya, ada 1 – 5 orang yang datang untuk memesan batu nisan untuk memperindah makam. Biasanya, pembeli langsung datang ke tempat usaha saya untuk memilih dan bernego. Jika sudah cocok dan deal, maka kami akan langsung membuatnya,” katanya.
Dwi Purnomo mengungkapkan, biasanya dibutuhkan 3 sampai 7 hari untuk membuat satu batu nisan. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Sesuai bentuk dan bahan yang digunakan.
“Biaya itu sudah termasuk ongkos kirim, sesaji, dan pasang batu nisan di makam,” terangnya.