Peduli Seni Budaya, DPR RI Endang Srikarti Handayani Bantu Dana Grup Kesenian Tradisional Desa Balak

Endang Srikarti Handayani bermain gejok lesung bersama warga Balak.

WartaKita.org – Pemerintah Desa (Pemdes) Balak, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten menggelar sepeda santai dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke 73 Republik Indonesia pada Minggu (19/8/2018) pagi.

Sepeda santai yang start dan finish-nya di Balai Desa Balak ini diikuti sekitar 1.500 orang dengan menempuh jarak kurang lebih 7 kilo meter.

Bacaan Lainnya

Saat menunggu pengundian doorprize, peserta dihibur dengan penampilan grup kesenian tradisional jaran kepang dan gejog lesung, serta musik organ tunggal. Penampilan aneka kesenian ini sangat menghibur peserta sepeda santai. Apalagi yang memainkan jaran kepang dan gejog lesung tersebut adalah para ibu dan anak-anak perempuan.

Penampilan grup kesenian tradisional warga Balak ini diapresiasi oleh Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Endang Srikarti Handayani (ESH).

“Saya mengapresiasi baik penampilan grup kesenian tradisional warga Balak ini. Ini adalah salah satu upaya untuk nguri-uri kesenian tradisional yang ada di masyarakat. Sebab, yang namanya kesenian tradisional seperti jaran kepang dan gejog lesung ini tidak semua desa punya. Maka, saya sangat senang dengan masyarakat Balak yang terus melestarikan kesenian tradisional,” katanya.

Sebagai wujud kepedulian dan kecintaannya pada kesenian tradisional, maka Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V yang meliputi Kabupaten Klaten, Boyolali, Sukoharjo, dan Kota Surakarta ini memberikan bantuan dana kepada grup kesenian tradisional jaran kepang dan gejog lesung. Endang juga menyumbang dana untuk karang taruna Desa Balak dan panitia sepeda santai.

“Semoga bantuan dana ini bisa bermanfaat untuk mendukung kegiatan, sehingga grup kesenian tradisional bisa dilestarikan, dan bahkan dikembangkan. Semoga grup kesenian tradisional di Balak bisa terus eksis, sehingga dapat dicontoh (oleh grup kesenian tradisional lainnya) dan menjadi tuntunan (bagi masyarakat,” harapnya.

Endang Srikarti Handayani saat memberangkatkan sepeda santai warga Desa Balak pada Minggu (19/8/2018) pagi.

Sedang Kepala Desa Balak Sujiono Margono menjelaskan, di desanya ada sejumlah grup kesenian tradisional yang masih berkegiatan, seperti reog, jaran kepang, gejok lesung, dan sebagainya. Dan selama ini, Pemdes Balak sangat mendukung keberadaan grup kesenian tradisional. Hanya saja, APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) Balak selama ini sangat minim.

“Kami minta partisipasi dan bantuan dari Anggota DPR RI dan DPRD Provinsi (serta DPRD Kabupaten) agar masyarakat Balak dapat membangun. Sebab, modal kami hanya minta. Karena Desa Balak itu tidak punya apa-apa,” ucapnya.

Sekadar diketahui, Desa Balak ini terdiri dari 15 RW dan 27 RT. Sedang jumlah warganya sekitar 3.500 orang. Sebagian besar warga bekerja sebagai petani dan perantau. Tanah kas Desa Balak hanya 3 patok, dan itu pun berada di pinggir sungai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *