BPBD Klaten Ajak Umat Katolik Terlibat Dalam Pemulasaran Jenazah Covid-19

Acara pertemuan dan sharing antara Koordinator Tim Pangrukti Laya dari Paroki se Rayon Klaten dengan BPBD Klaten di Panti Paroki Klaten, Sabtu (16/1/2021) pagi.

WartaKita.org – Sampai saat ini, Kabupaten Klaten masih termasuk dalam zona merah Covid-19. Setiap hari, selalu ada warga yang terpapar Covid-19. Dan sebagian dari mereka yang terpapar virus corona itu ada juga yang meninggal.

Karena saking sering dan banyaknya warga Klaten yang meninggal akibat Covid-19, maka hal ini membuat Tim pemulasaran jenazah dari para relawan yang dikoordinir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten tersebut merasa sedikit “kerepotan”. Terutama saat pemulasaran jenazah Covid-19 yang beragama Katolik. Sebab, para relawan ini tidak mengetahui tatacara pemakaman dan doa secara Katolik.

Bacaan Lainnya

Berangkat dari “keprihatinan” itulah, maka BPBD Kabupaten Klaten mengadakan pertemuan dan sharing dengan Koordinator Tim Pangrukti Laya dari Paroki se Rayon Klaten di Panti Paroki Santa Maria Assumpta Klaten, Sabtu (16/1/2021) pagi.

Staff Pusdalops BPBD Kabupaten Klaten Indriarto menyampaikan, BPBD Klaten mengajak partisipasi umat Katolik untuk terlibat di tim pemulasaran jenazah. Khususnya pemulasaran jenazah infeksius yang meninggal di rumah.

“Dasar sebenarnya adalah pada posisi ketika ada korban (umat Katolik) yang meninggal di rumah. Akhirnya, kan perlu ada keterlibatan dari umat Katolik untuk pemulasaran jenazah secara agama Katolik. Sehingga perlu kita koordinasikan bersama, agar tata cara agama tetap bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang aman, termasuk bagi petugas,” katanya.

Indriarto menyatakan, selama ini ada sejumlah hal yang belum bisa dilaksanakan saat pemulasaran jenazah Covid-19 yang beragama Katolik. Hal ini dikarenakan kondisi ataupun protokol yang ketat yang harus dijalankan.

“Misalnya mengenai prosesi doa untuk jenazah covid-19 yang beragama Katolik. Karena kami (tim) memang tidak tahu. Maka, kita adakan pertemuan dan sharing dengan pihak Gereja (Tim Pangrukti Laya). Dan kami bersyukur, karena akan ada tindak lanjut dari pihak Gereja untuk mengadakan pelatihan,” ujarnya.

Sedang Kabid Pelayanan Kemasyarakatan Paroki Santa Maria Assumpta Klaten Ricardus Binar Kumoro menyambut baik diadakannya pertemuan dan sharing antara BPBD Klaten dengan Koordinator Tim Pangrukti Laya Paroki se Rayon Klaten ini.

“Dengan sharing ini kita jadi tahu protokol pemulasaran jenazah. Sehingga dengan kondisi seperti ini, saudara kita yang meninggal karena Covid-19 bisa mendapat doa dari kita sebelum dimakamkan. Dan kitapun merasa aman saat mendoakannya,” paparnya.

Ricardus Binar Kumoro mengatakan, informasi terkait protokol pemulasaran jenazah itu sangat relevan dangan kondisi saat ini. Maka masing-masing tim pelayanan terkait bisa membicarakannya lebih lanjut.

“Kita ingin memastikan kembali agar semua lingkungan ada perwakilan petugas doa (Prodiakon) di makam dalam proses pemakaman jenazah,” tandasnya.

Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 dan menaati protokol kesehatan, maka pada pertemuan dan sharing ini, setiap paroki hanya diwakili 1 orang peserta. Peserta wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan sebelum memasuki ruang pertemuan, serta kondisi badan harus fit saat menghadiri acara tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *