Jangan Unggah Video Dan Foto Hoax….

Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono

WartaKita.org – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI maupun Divisi Humas Kepolisian RI mengimbau kepada masyarakat atau warganet agar memperhatikan etika saat meng-upload atau mengunggah foto dan video di media sosial.

Pesan ini disampaikan Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono saat konferensi pers berkaitan dengan pengawalan motor gede (moge) yang terjadi di wilayah Jatinom di Mapolres Klaten, Senin (30/7/2018).

Bacaan Lainnya

“Saat meng-upload atau mengunggah foto dan video itu harus benar. Tidak hoax. Apalagi memprovokasi, berbau sara, politik, adu domba, memecah belah, mengancam NKRI, pornografi, pornoaksi, dan hal-hal lain yang dilarang Undang-Undang,” katanya.

Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono juga mengingatkan agar masyarakat atau warganet untuk bijak dalam bermedia sosia.

“Ketika mendapatkan uploud-an atau unggahan video, foto, atau berita yang meragukan, harap tabayyun dulu, mengecek dulu, klarifikasi dulu. Jangan ikut-ikutan gethok tular, ikut-ikutan menge-share, dan menyebarkan. Cek dulu. Kalau tidak benar, cukup berhenti di situ, sambil menunggu informasi atau penjelasan dari instansi terkait,” pesannya.

Dalam konferensi pers itu, Kapolres Klaten menjelaskan seputar beredarnya video konvoi moge yang sempat viral saat melintas di Jalan Jatinom – Boyolali pada Sabtu (21/7/2018) pukul 15.00 sore lalu. Menurutnya, hingga kini jajaran Polres Klaten masih melakukan penyelidikan terkait beredarnya video konvoi moge itu, termasuk memintai keterangan terhadap warganet yang mengunggah video tersebut ke media sosial.

Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono mengatakan, ada dua video konvoi moge yang beredar hingga menjadi viral di media sosial. Setelah dilakukan pemeriksaan dan interogasi oleh anggota, didapati bahwa ternyata dua video tersebut merupakan kejadian yang tidak berkaitan dan belum jelas kebenarannya.

“Dalam video itu dianggap bahwa rombongan moge tersebut diduga arogan dan dikawal oleh patwal yang juga diduga arogan. Ada dua video yang diunggah, yang pertama video iring-iringan moge, dan video kedua adalah ibu-ibu yang terjatuh di kebun,” ujarnya.

AKBP Juli Agung Pramono menyatakan, video tersebut diunggah oleh Joko Purwanto warga Kabupaten Boyolali dengan menggunakan akun facebook-nya Arjuna Azka. Pada saat kejadian, Joko tengah mengemudi truk dari arah Jatinom menuju Boyolali.

“Saat kita tanyai, si pengunggah tidak bisa menjelaskan apakah video itu berkaitan atau tidak. Ia juga tidak tahu apakah ibu-ibu yang terjatuh itu akibat dipepet moge atau terlibat kecelakaan lain. Ia tidak bisa menunjukkan bukti,” tandasnya.

Sementara itu, sopir truk sekaligus pengunggah video, Joko Purwanto meminta maaf karena telah mengunggah video itu.

“Untuk video ibu-ibu yang jatuh, saya sebetulnya juga tidak begitu tahu penyebabnya apa. Makanya saya minta maaf sudah menyebarkan video itu,” ucap Joko.

Atas peristiwa ini, AKBP Juli Agung Pramono berpesan kepada masyarakat atau warganet untuk berhati-hati saat menggunakan media sosial.

“Jangan menggunakan media sosial untuk membuat diri tenar, tetapi melanggar hukum,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *