Inovasi EWDS Jadi Terobosan Baru, Penunjang Pembelajaran Praktek Kelistrikan Otomotif SMK

Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota ( DKI ) Jakarta, Erni Mawarni,M.Pd berfoto bersama narasumber dan peserta acara Mini Workshop tentang Pemberdayaan Teknologi Berbasis IT dan AI (Artificial Inteligensi ) Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dan Era Industri 4.0 Dengan Modul EWDS yang berlangsung di SMK Negeri 5 Jakarta Timur, belum lama ini.

WartaKita.org – Inovasi Electrical Wiring Diagram Simulator (EWDS) merupakan terobosan baru modul pembelajaran kelistrikan otomotif bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pernyataan itu disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota ( DKI ) Jakarta, Erni Mawarni,M.Pd usai memberikan sambutan pada acara Mini Workshop tentang Pemberdayaan Teknologi Berbasis IT dan AI (Artificial Inteligensi ) Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dan Era Industri 4.0 Dengan Modul EWDS yang berlangsung di SMK Negeri 5 Jakarta Timur, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Mini Workshop yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini diikuti sebanyak 70 orang yang  merupakan perwakilan dari 41 Sekolah SMK di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Pada saat memberikan sambutan dan pengarahan, Erni Mawarni mengatakan, inovasi EWDS ini sebagai terobosan  baru untuk kemajuan SMK yang luar biasa dalam proses pembelajaran secara digital.

“Terselenggaranya Mini Workshop tentang  EWDS di SMKN 5 Jakarta ini merupakan tetobosan baru dalam proses pembelajaran  secara digital yang luar biasa,” katanya.

Erni Mawarni menjelaskan, modul EWDS Lite ini adalah sebuah Alat Peraga SMK Otomotif untuk mempelajari kelistrikan pada kendaraan yang dirancang dengan teknologi dan komputasi yang canggih.

Itulah sebabnya, EWDS ini sangat cocok dan dapat diimplementasikan kedalam Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah-sekolah SMK di Indonesia untuk melengkapi sarana praktek siswa di sekolah.

“EWDS ini  merupakan inovasi baru pembelajaran kelistrikan otomotif di sekolah SMK, terutama sebagai sarana penunjang pembelajaran praktek kelistrikan otomotif,” ujarnya.

Eni menambahkan, inovasi baru EWDS ini selain memberikan inspirasi bagi siswa, juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri saat mengikuti pembelajaran. Dengan demikian  EWDS ini dapat menjawab sejumlah permasalahan yang selama ini ada di SMK.

Menurutnya, alat peraga dengan teknologi baru bagi SMK ini merupakan sarana penting dalam praktek kelistrikan otomotif. Sehingga dengan alat itu kompetensi siswa dapat berkembang secara maksimal.

“Modul EWDS ini dapat diimplementasikan ke dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang dalam waktu dekat ini akan diterapkan di sekolah, sehingga alat ini menjadi penting dan dibutuhkan sekolah,” terangnya.

Tim Paten EWDS Indra Gunawan menjelaskan seputar inovasi Electrical Wiring Diagram Simulator.

Sementara itu Koordinator MGMP TKRO SMK Provinsi DKI Jakarta, Sahabat Bancin, M.Pd menyatakan, EWDS ini adalah pelopor revolusi alat peraga SMK Otomotif terkait kelistrikan di Indonesia.

“Menggunakan trainer konvensional dalam kegiatan belajar mengajar dirasa kurang efisien dan kurang bisa diandalkan keawetanya. Bayangkan, ketika siswa menjalani praktek menggunakan alat peraga SMK Otomotif konvensional, kemudian ada kesalahan pemasangan kabel dan mengakibatkan komponen rusak atau bahkan terjadi arus pendek yang berbahaya. Maka guru akan kerepotan,” jelasnya.

Sahabat Bancin mengemukakan, dengan adanya kesalahan yang mengakibatkan alat peraga rusak, maka siswa lain akan terhalang untuk menjalankan praktek. Apalagi kalau hal ini terjadi saat ujian kompetensi.

Terkait, Tim Paten EWDS Indra Gunawan dalam mini workshop ini menerangkan, jika alat peraga simulator rusak, maka banyak siswa tidak jadi ujian kompetensi, sehingga kelulusan pun tertunda serta tingkat kompetensi akan berkurang.

Itulah sebabnya, modul EWDS ini menjadi penting untuk menjawab persoalan dan permasalahan yang ada di SMK.

“Ketika siswa sudah merakit banyak kabel, kemudian ada kesalahan, maka guru akan menjadi sangat kerepotan untuk mentrace kabel jika masih menggunakan alat peraga SMK  kelistrikan Otomotif konvensional. Apalagi kalau muridnya banyak. Maka bisa dibayangkan  betapa repotnya sang guru dan berapa lama waktu belajar yang terbuang hanya untuk mengurutkan kabel,” tuturnya.

Indra Gunawan menjelaskan, Modul EWDS yang satu ini tidak seperti alat peraga kelistrikan otomotif konvensional yang selama ini ada di sekolah, yakni satu alat papan latih yang hanya bisa digunakan belajar untuk topik tertentu. Tetapi dengan EWDS ini materi pembelajaran kelistrikan dapat diekspansi dan dapat diupdate melalui internet dengan beberapa kelistrikan otomotif.

“Sehingga sebuah modul EWDS dapat digunakan untuk belajar beberapa materi pelajaran di sekolah. Dengan demikian, akan lebih menghemat biaya daripada harus membeli banyak trainer yang berbeda – beda topik,” ucapnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut cara mengoperasikan EWDS  dapat klik link ini: https://youtu.be/VsPJdKgrc5A.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *