WartaKita.org – Pandemi Covid-19 membuat banyak pihak mengalami kerugian. Salah satunya adalah Heru, penjual roti bakar yang biasa berjualan di samping SD Negeri Keputran 2 Jalan Nogosari, Kecamatan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta ini. Dia terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini.
Heru sudah berjualan roti bakar mini dari tahun 2008 sampai sekarang. Pangsa pasarnya adalah anak – anak SD.
“Harga roti bakar saya hanya Rp 2 ribu. Biar terjangkau oleh anak – anak. Kalau roti bakar yang biasa itu khan minimal harganya Rp 9 ribu. Jadi, dengan uang Rp 2 ribu, anak-anak sudah dapat roti bakar,” terang Heru sambil memanggang roti.
Heru menjelaskan, harga roti bakar yang ditawarkan mulai dari Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu per pieces tergantung topping yang diinginkan pembeli. Ada beberapa macam topping yang disajikan agar lebih menarik dan semakin terasa enak, seperti coklat, strawberry, blueberry, nanas, keju, dan lainnya.
Setiap hari, Heru berjualan untuk menghabiskan stok pada hari itu juga. Lalu untuk hari selanjutnya, Heru membeli lagi stok bahan-bahan yang dibutuhkan untuk hari esoknya.
Pada hari Senin sampai Jumat, Heru berjualan di samping SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta. Sedangkan pada hari Minggu di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Heru berjualan roti bakar dari pukul 07.00 sampai pukul 12.00 WIB atau saat bahan sudah habis.
“Saya berharap, ke depan, usaha roti bakar saya ini bisa bertahan. Dan jika mendapatkan rezeki yang lebih, saya berkeinginan untuk mengembangkan usaha roti bakar ini,” ucapnya.
