ISKA Organisasi Intektual, Tidak Berpolitik Praktis, Luky: Aksi Nyata Harus Ditingkatkan

Ketua Presidium Pusat ISKA, Luky A Yusgiantoro sedang berbicara pada pertemuan DPD, DPC dan Chapter ISKA se DIY di SMA Pangudi Luhur, Yogyakarta, Sabtu (29/10/2022).

WartaKita.org – Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) merupakan organisasi intelektual, bukan organisasi yang turun ke jalan untuk demonstrasi dan sebagainya. Apabila ada masalah terkait kepentingan luas yang ingin disampaikan, ISKA mengutarakannya lewat intelektualitas.

ISKA diharapkan menjadi jembatan antara masyarakat dengan badan-badan Pemerintah seperti eksekutif, yudikatif dan legislatif.

Bacaan Lainnya

“Namun, ISKA tidak berpolitik praktis, melainkan politik kebangsaan,” tegas Ketua Presidium Pusat ISKA, Luky A Yusgiantoro pada pertemuan DPD, DPC dan Chapter ISKA se DIY di Ruang Baca SMA Pangudi Luhur, Yogyakarta, Sabtu (29/10/2022) pagi.

Luky A Yusgiantoro menyampaikan, guna mewujudkan harapan itu, maka ISKA mempunyai jaringan pers antara lain dengan media jendelanasional.id. Bahkan, DPP juga sudah memiliki youtube dan publisher buku.

“Kita bukan organisasi yang kemudian turun ke jalan berdemonstrasi. Inilah keunikan kita,” ujarnya.

Ketua Presidium Pusat ISKA, Luky A Yusgiantoro (tengah) didampingi oleh Tony Budi Susilo (kiri) dan Gandung Sukaryadi (kanan).

Oleh karena itu, Luky A Yusgiantoro yang juga Tenaga Ahli Kepala SKK Migas ini mengapresiasi aksi yang sudah dilakukan oleh DPD DIY dalam upaya mengatasi masalah sampah di kawasan DIY. Aksi seperti ini juga bisa dilakukan oleh DPD-DPD lainnya dalam mengatasi persoalan sampah di daerah masing-masing.

“Kita perlu mengadakan sharing session antara DPD dan DPC agar tindakan kita selaras. Ada gerak langkah yang sama. Meskipun ada juga perbedaan (keunikan aksi) di masing-masing daerah,” tuturnya.

Namun ia mengakui bahwa selama ini ISKA terasa kurang greget. Maka ke depan, aksi nyata ISKA harus lebih ditingkatkan lagi.

Pernyataan Luky tersebut didukung oleh DPD ISKA DIY.

Menurut Gandung Sukaryadi, ISKA merupakan organisasi kader. Maka kaderisasi menjadi hal pokok yang harus diadakan, khususnya untuk kalangan mahasiswa dan sarjana baru.

“ISKA ingin berpolitik intelektual kebangsaan, menyelenggarakan kajian, dan diskusi dengan berbagai pihak,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *