Wujudkan Kedaulatan Pangan, Umat Paroki Klaten Diajak Merawat Bumi Dan Bangsa

Seminar kedaulatan pangan di Panti Paroki Maria Assumpta Klaten, Minggu (25/2/2018).

WartaKita.org – Paroki Santa Maria Assumpta Klaten menggelar seminar kedaulatan pangan yang diadakan di Panti Paroki gereja setempat, Minggu (25/2/2018). Seminar yang diadakan dalam rangka mengisi kegiatan masa prapaskah tahun 2018 ini diikuti 280 peserta.

Seminar mengambil tema “Merawat Bumi, Merawat Bangsa”. Tema tersebut merujuk pada Kitab Kejadian Bab 2 Ayat 15-17, yaitu “Mencintai dan merawat bumi menjadi ungkapan dan perwujudan syukur manusia atas kehidupan yang disediakan Allah bagi hidup manusia”.

Bacaan Lainnya

Ketua panitia seminar Maria Widhi Kusumaning Tyas mengatakan, seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pangan yang sesuai dengan kondisi bangsa dan mengajak masyarakat untuk bergerak bersama dalam memenuhi pangan yang berpersektif ekologi dan kebangsaan.

“Seminar ini diikuti oleh bapak, ibu, Orang Muda Katolik, dan remaja dari Paroki Maria Assumpta Klaten, serta siswa-siswi SMP dan SMA/SMK baik swasta maupun negeri di Kabupaten Klaten,” katanya.

Sedang Pastor Paroki Klaten Rama Januharka, Pr dalam sambutan menyampaikan, kamu adalah apa yang kamu makan, atau you are, what you eat. Artinya, apa yang dimakan akan tergambar dalam kesehatan tubuhnya. Karena itu, seseorang perlu memperhatikan makanan yang dimakannya sehari-hari.

“Saya berharap umat Paroki Klaten dapat memahami dan menciptakan kedaulatan pangan. Dan ini bisa dimulai dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari dalam lingkup keluarga,” ujar rama.

Seminar kedaulatan pangan ini menampilkan dua narasumber, yaitu Albertus Magnus Sunarso dan Susilo Budhi Sulistyo.

Albertus Magnus Sunarso dalam presentasinya memaparkan data-data mengenai kondisi pangan di Indonesia. Sajian data yang akurat dan aktual mengenai kondisi pangan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

“Meski begitu, keadaan (aura) alam tidak bisa berbohong pada kita semua. Saat ini muncul krisis yang mengancam Indonesia, yaitu pangan, air, dan energi. Krisis tersebut bisa kita hadapi dengan memperkuat kedaulatan pangan yang dapat dimulai dari lingkup keluarga,” ucapnya.

Sedang Susilo Budhi Sulistyo menjelaskan secara garis besar berbagai langkah yang dilakukan untuk menciptakan kedaulatan pangan. Diantaranya dengan menanamkan nasionalisme dan gaya hidup terhadap pangan dalam diri anak.

“Kita mengajak anak-anak untuk mengkonsumsi makanan lokal yang sehat dan membawa botol minuman sebagai upaya mengurangi sampah. Dengan gaya hidup seperti ini, maka anak-anak menjadi tahu apa saja makanan sehat yang ada di Indonesia, Selain itu, anak-anak juga bisa belajar bagaimana menanam jagung, ketela, dan lainnya,” paparnya.

Materi yang disampaikan dua narasumber ini mendapat respon yang positif dari para peserta. Ini dibuktikan dengan adanya tanggapan berupa pertanyaan ataupun sharing.

Selain seminar, juga ada pementasan musikalisasi puisi yang bertemakan kedaulatan pangan. Musikalisasi puisi ini menjadi sangat menarik karena diiringi oleh musik alam pedesaan oleh Komunitas ‘Prasetya Adi Pertiwi’.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *