WartaKita.org – Penderitaan yang dialami warga Asmat, Papua karena penyakit campak dan kekurangan gizi mengetuk kemurahan hati umat Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi, Kabupaten Klaten untuk berbela rasa.
Seperti yang dilakukan umat Lingkungan Santo Paulus Glodogan Indah, Paroki Wedi. Umat mengumpulkan sumbangan atau donasi melalui kolekte pada sembahyangan ubengan. Pada sembahyangan rutin yang dilakukan di rumah Heribertus Subandi di Perumahan Glodogan Indah pada Rabu (24/1/2018) malam itu, kolekte dapat terkumpul Rp262 ribu. Kolekte ini akan disumbangkan ke Asmat melalui Paroki Wedi.
Ketua Lingkungan Santo Paulus Glodogan Indah, Rafael Maria Andreas Banu Pratyaksa menyampaikan, umat setempat bersepakat, penggalangan dana untuk warga Asmat dilakukan melalui kolekte sembahyangan ubengan sebanyak dua kali.
“Yang pertama pada sembahyangan ubengan hari Rabu (24/1/2018) lalu. Dan yang kedua pada sembahyangan ubengan hari Rabu (31/1/2018) yang akan datang. Kita tidak memandang berapa jumlahnya (sumbangan yang didapat), tetapi lebih pada keterlibatan dan kepedulian umat untuk membantu sesama kita yang membutuhkan bantuan atau pertolongan,” katanya.
Hal yang sama juga dilakukan Prodiakon Paroki Wedi. Pada pertemuan rutin prodiakon Paroki Wedi yang diadakan di Balai Mandala Gereja Wedi pada Jumat (26/1/2018) sore, prodiakon dengan sukarela menyisihkan sebagian rezeki yang mereka terima dari Tuhan untuk disumbangkan ke Asmat. Pada pertemuan itu, (sementara) terkumpul dana Rp905 ribu.
Kemungkinan besar sumbangan itu masih akan bertambah, karena ada sebagian prodiakon yang tidak hadir pada pertemuan itu dan mau menyumbang.